Tag: keamanan eropa

Dinamika Rencana Damai Ukraina yang Terus Berubah

Dinamika Rencana Damai Ukraina yang Terus Berubah

Tekanan Diplomasi dan Gerak Cepat Kyiv

Ketegangan terkait rencana damai Ukraina meningkat ketika Donald Trump menekan Kyiv agar menerima proposal awal yang mendekati syarat menyerah. Namun, Kyiv menolak tunduk begitu saja. Oleh karena itu, pejabat senior Ukraina segera terbang ke Jenewa. Mereka langsung duduk di meja perundingan dan menegosiasikan setiap poin yang merugikan negara.

Selain itu, penasihat keamanan dari Jerman, Prancis, dan Inggris ikut terlibat. Kehadiran mereka mempercepat dialog dan membuat negosiasi semakin intens. Saat itu, saya melihat sekilas Andriy Yermak, kepala tim negosiasi Ukraina, dengan wajah tegang. Wajar, karena draf awal terlihat sangat condong kepada tuntutan Rusia.

Sementara itu, Marco Rubio, Menteri Luar Negeri AS, menepis anggapan bahwa dokumen itu disusun oleh Kremlin. Meskipun begitu, Trump menegaskan bahwa Ukraina harus segera menandatangani kesepakatan atau menghadapi konsekuensi. Akibatnya, Kyiv tidak punya pilihan selain tetap berpartisipasi aktif dalam perundingan.


Dokumen Baru yang Lebih Masuk Akal

Malam itu, Rubio menyatakan adanya “tremendous progress”. Dia menambahkan, hanya beberapa isu kecil yang tersisa. Tidak lama kemudian, Ukraina dan AS mengumumkan dokumen baru berupa “updated and revised framework document”.

Meskipun teks lengkap belum dirilis, Sergiy Kyslytsya, deputi menteri luar negeri Ukraina, menyebut rancangan baru itu berisi 19 poin, dan sebagian besar bagian dari proposal lama telah dihapus. Dokumen ini bahkan mengadopsi beberapa perubahan yang diajukan oleh pihak Eropa, sehingga lebih diterima oleh Kyiv.

Berikut beberapa perubahan signifikan:

Elemen RencanaProposal AwalVersi Revisi Eropa
Veto otomatis NATOAdaDihapus
Pembatasan pasukan UkrainaAdaDihapus
Penempatan pasukan BaratDilarang penuhTidak permanen, boleh sementara
Status wilayah DonbasDiserahkan ke RusiaTidak ada penyerahan gratis
Amnesty perangAdaDihapus
Jaminan keamananTidak jelasPerlindungan mirip Pasal 5 NATO

Dengan adanya revisi ini, Ukraina bisa melihat adanya peluang negosiasi yang lebih seimbang.


Wilayah dan Jaminan Keamanan

Soal wilayah, Ukraina telah berjuang selama sebelas tahun. Mereka menolak menyerahkan wilayah begitu saja. Oleh karena itu, dokumen revisi menekankan bahwa Kyiv akan berupaya merebut kembali wilayah yang diduduki melalui jalur diplomatik, bukan militer. Presiden Zelensky sebelumnya menyatakan siap mencari solusi damai tanpa menyerahkan tanahnya.

Selain itu, jaminan keamanan tetap menjadi prioritas utama. Ukraina menuntut perlindungan mirip Pasal 5 NATO, sehingga AS wajib membela mereka jika Rusia menyerang lagi. Kyiv menegaskan, poin ini tidak bisa dinegosiasikan, dan kehadirannya dalam dokumen baru dianggap sebagai kemenangan diplomatik.


Trump dan Dinamika Lapangan

Perubahan cepat dari draf awal menjadi versi lebih seimbang menunjukkan bahwa tekanan diplomasi internasional berhasil. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyebut dokumen itu “dimodifikasi secara signifikan” secara positif.

Sementara itu, Trump berbalik dari marah karena menganggap Ukraina tidak bersyukur menjadi optimis, menyatakan, “something good may be coming”. Namun, situasi di lapangan tetap sulit. Putin saat ini memiliki rasa percaya diri tinggi. Ia melihat adanya krisis politik, korupsi, dan masalah mobilisasi di Ukraina. Ditambah lagi, pasukan Rusia meraih beberapa keuntungan taktis, sehingga posisi mereka tetap kuat.


Masih Jauh dari Perdamaian

Meskipun negosiasi berjalan cepat, Rusia masih bersikap keras: Ambil atau tinggalkan. Jika menolak, kami akan menunggu saat kalian siap.” Sikap ini menegaskan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang dan penuh tantangan.

Namun, dokumen baru memberikan secercah harapan. Kyiv dapat menilai bahwa versi ini mungkin bisa diterima di waktu yang tepat. Dengan kata lain, upaya diplomasi tetap relevan, dan peluang damai tetap terbuka jika semua pihak bersedia berkompromi.